Kamis, 06 Desember 2012

Usaha di Rumah Dengan Beternak Lele

usaha di rumah dengan ternak lele

Usaha di rumah saat ini banyak dijadikan alternatif usaha bagi para karyawan yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan atau bahkan pergantian pekerjaan. Prospek sebuah usaha di rumah jika dikelola dengan baik sebenarnya bisa memberikan hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan gaji seorang karyawan. Apalagi ditambah keleluasaan dalam mengelola usaha tanpa adanya tekanan dan tuntutan dari orang lain.

Salah satu contoh usaha di rumah yang bisa Anda pertimbangkan adalah dengan beternak lele. Tentu saja usaha ini ditujukan terutama bagi Anda yang tinggal di kawasan pemukiman perkampungan yang masih tersedia lahan yang cukup luas untuk beternak ikan lele. Namun tidak menutup kemungkinan juga bagi Anda yang tinggal di perkotaan dan memiliki luas lahan minimal 1 x 3 meter juga telah dapat memulai usaha di rumah dengan beternak lele ini.

Kenapa harus lele? Pertama adalah karena lele merupakan salah satu jenis ikan konsumsi yang paling banyak diminati karena harganya yang relatif lebih murah dibandingkan ikan lainnya. Harga ikan lele di tingkat konsumen paling tinggi hanya sekitar Rp 12 ribu per kilogram, sedangkan ikan lain seperti nila dan gurame bisa mencapai harga Rp 25 ribu per kilogram. Sehingga banyak konsumen yang membutuhkan konsumsi ikan memilih ikan lele sebagai lauk alternatif.

Alasan kedua yang membuat usaha di rumah ternak lele ini cukup prospektif adalah karena waktu pengembangan atau pembesaran ikan lele yang cukup singkat. Mulai dari penebaran benih (bisa dibeli dari peternak bibit ikan lele) hingga panen hanya memakan waktu sekitar 3 bulan dengan penyerapan pasar yang masih cukup tinggi. Tidak hanya untuk kebutuhan rumah tangga saja, ikan lele juga banyak dicari oleh para pengusaha warung tenda yang menyediakan menu pecel lele dan lalapan. Banyaknya jumlah warung tenda yang ada di sekitar kita menjadi sebuah potensi yang layak untuk dimanfaatkan dengan beternak lele.

Selain dua faktor diatas, masih ada faktor lain seperti pakan lele organik yang kini telah banyak dikembangkan. Sehingga usaha di rumah dengan beternak ikan lele tersebut akan menghasilkan keuntungan yang jauh lebih besar karena harga pakan lele organik yang hanya sepertiga dari pakan buatan pabrik. Ide apapun bisa Anda kembangkan menjadi sebuah usaha di rumah yang menguntungkan, tinggal menambahkan kreatifitas dan kerja keras.

Analisa Usaha Budidaya Lele
A. Biaya Investasi
1. 3 buah terpal ukuran 2 x 3: @Rp. 150.000,-     = Rp.  450.000,-
2. Selang 15 meter @Rp.2.500,-                          = Rp.    37.500,-
3. Ember karet 2 buah @Rp.10.000,-                   = Rp.    20.000,-
4. Gayung 1 buah @Rp. 5000,-                            = Rp.      5.000,-
5. Lamit 1 buah @Rp.15.000,-                             = Rp.    15.000,-
                                                                  Jumlah = Rp.  527.500,-
B. Biaya Produksi
1. Bibit lele 5000 ekor @Rp.300,-                         = Rp.1.500.000,-
2. Pakan selama 3 bulan                                         = Rp.   337.000,-
3. Obat-obatan selama 3 bulan                               = Rp.     50.000,-
4. Tenaga Kerja                                                     = Rp.   900.000,-
6. Biaya Penyusutan/ periode = Rp. 527.500 : 10   = Rp.     52.750,-
5. Biaya lain-lain                                                     = Rp.   100.000,-
                                                                   Jumlah = Rp. 2.939.750,-
Perkiraan Hasil
Panen : 70% x 5000 : 7 = 500 kg x Rp. 7000,        = Rp. 3.500.000,-
Pendapatan =  Rp. 3.500.000 – 2.939.750             =     Rp.560.250,-
BEP =  Rp. 2.939.750 : 500 =  Rp.  5879.5
Nah, itu analisa usaha secara umum dengan perhitungan 5000 bibit lele yang di tanam.

Artikel Terkait

0 komentar:

Posting Komentar

 
http://gg.gg/videobuatweb