Usaha di rumah
saat ini banyak dijadikan alternatif usaha bagi para karyawan yang
ingin mendapatkan penghasilan tambahan atau bahkan pergantian pekerjaan.
Prospek sebuah usaha di rumah
jika dikelola dengan baik sebenarnya bisa memberikan hasil yang lebih
tinggi dibandingkan dengan gaji seorang karyawan. Apalagi ditambah
keleluasaan dalam mengelola usaha tanpa adanya tekanan dan tuntutan dari
orang lain.
Salah satu contoh usaha di rumah
yang bisa Anda pertimbangkan adalah dengan beternak lele. Tentu saja
usaha ini ditujukan terutama bagi Anda yang tinggal di kawasan pemukiman
perkampungan yang masih tersedia lahan yang cukup luas untuk beternak
ikan lele. Namun tidak menutup kemungkinan juga bagi Anda yang tinggal
di perkotaan dan memiliki luas lahan minimal 1 x 3 meter juga telah
dapat memulai usaha di rumah dengan beternak lele ini.
Kenapa harus lele? Pertama adalah karena
lele merupakan salah satu jenis ikan konsumsi yang paling banyak
diminati karena harganya yang relatif lebih murah dibandingkan ikan
lainnya. Harga ikan lele di tingkat konsumen paling tinggi hanya sekitar
Rp 12 ribu per kilogram, sedangkan ikan lain seperti nila dan gurame
bisa mencapai harga Rp 25 ribu per kilogram. Sehingga banyak konsumen
yang membutuhkan konsumsi ikan memilih ikan lele sebagai lauk
alternatif.
Alasan kedua yang membuat usaha di rumah
ternak lele ini cukup prospektif adalah karena waktu pengembangan atau
pembesaran ikan lele yang cukup singkat. Mulai dari penebaran benih
(bisa dibeli dari peternak bibit ikan lele) hingga panen hanya memakan
waktu sekitar 3 bulan dengan penyerapan pasar yang masih cukup tinggi.
Tidak hanya untuk kebutuhan rumah tangga saja, ikan lele juga banyak
dicari oleh para pengusaha warung tenda yang menyediakan menu pecel lele
dan lalapan. Banyaknya jumlah warung tenda yang ada di sekitar kita
menjadi sebuah potensi yang layak untuk dimanfaatkan dengan beternak
lele.
Selain dua faktor diatas, masih ada faktor lain seperti pakan lele organik yang kini telah banyak dikembangkan. Sehingga usaha di rumah
dengan beternak ikan lele tersebut akan menghasilkan keuntungan yang
jauh lebih besar karena harga pakan lele organik yang hanya sepertiga
dari pakan buatan pabrik. Ide apapun bisa Anda kembangkan menjadi sebuah usaha di rumah yang menguntungkan, tinggal menambahkan kreatifitas dan kerja keras.
Analisa Usaha Budidaya Lele
A. Biaya Investasi
1. 3 buah terpal ukuran 2 x 3: @Rp. 150.000,- = Rp. 450.000,-
2. Selang 15 meter @Rp.2.500,- = Rp. 37.500,-
3. Ember karet 2 buah @Rp.10.000,- = Rp. 20.000,-
4. Gayung 1 buah @Rp. 5000,- = Rp. 5.000,-
5. Lamit 1 buah @Rp.15.000,- = Rp. 15.000,-
Jumlah = Rp. 527.500,-
1. 3 buah terpal ukuran 2 x 3: @Rp. 150.000,- = Rp. 450.000,-
2. Selang 15 meter @Rp.2.500,- = Rp. 37.500,-
3. Ember karet 2 buah @Rp.10.000,- = Rp. 20.000,-
4. Gayung 1 buah @Rp. 5000,- = Rp. 5.000,-
5. Lamit 1 buah @Rp.15.000,- = Rp. 15.000,-
Jumlah = Rp. 527.500,-
B. Biaya Produksi
1. Bibit lele 5000 ekor @Rp.300,- = Rp.1.500.000,-
2. Pakan selama 3 bulan = Rp. 337.000,-
3. Obat-obatan selama 3 bulan = Rp. 50.000,-
4. Tenaga Kerja = Rp. 900.000,-
6. Biaya Penyusutan/ periode = Rp. 527.500 : 10 = Rp. 52.750,-
5. Biaya lain-lain = Rp. 100.000,-
Jumlah = Rp. 2.939.750,-
1. Bibit lele 5000 ekor @Rp.300,- = Rp.1.500.000,-
2. Pakan selama 3 bulan = Rp. 337.000,-
3. Obat-obatan selama 3 bulan = Rp. 50.000,-
4. Tenaga Kerja = Rp. 900.000,-
6. Biaya Penyusutan/ periode = Rp. 527.500 : 10 = Rp. 52.750,-
5. Biaya lain-lain = Rp. 100.000,-
Jumlah = Rp. 2.939.750,-
Perkiraan Hasil
Panen : 70% x 5000 : 7 = 500 kg x Rp. 7000, = Rp. 3.500.000,-
Pendapatan = Rp. 3.500.000 – 2.939.750 = Rp.560.250,-
Panen : 70% x 5000 : 7 = 500 kg x Rp. 7000, = Rp. 3.500.000,-
Pendapatan = Rp. 3.500.000 – 2.939.750 = Rp.560.250,-
BEP = Rp. 2.939.750 : 500 = Rp. 5879.5
Nah, itu analisa usaha secara umum dengan perhitungan 5000 bibit lele
yang di tanam.
0 komentar:
Posting Komentar