Kamis, 06 Desember 2012

Tips Usaha Peternakan Lele


 
Lele adalah ikan yang banyak diminati konsumen. Ikan air tawar ini rasa dagingnya nyaman dan harum. Dapatkan Informasi bagaimana membudidayakan lele, pertimbangkan dan pelajari terlebih dahulu untuk memulai pembudidayaan lele dengan baik.
 

Ikan lele merupakan ikan air tawar yang digemari masyarakat Indonesia karena rasanya yang lezat dan harganya yang cenderung tidak begitu mahal.
Lele merupakan salah satu jenis ikan yang mudah diternakkan karena ikan ini cenderung berdaya tahan tinggi dan pakannya tidak mahal.
Usaha peternakan lele dapat dimulai dengan modal kecil dan cara yang tidak sulit, sementara potensi keuntungan yang akan didapat sangat menggiurkan.
Dalam 3 bulan saja bisa panen!

Para pengusaha peternakan lele pemula sebaiknya memperhatikan tips-tips berikut ini jika ingin usaha peternakan lele miliknya berkembang dengan baik.
1. Pastikan anda sudah menyeleksi kemungkinan pemasaran ikan-ikan lele anda; bisa dengan melakukan survey pasar-pasar ikan atau mengunjungi restoran dan warung yang menghidangkan menu lele serta menggali informasi atau kesempatan kerjasama.
2. Jika mungkin, buatlah kolam tanah karena kolam ini paling ideal untuk peternakan lele. Jika tidak, anda dapat membuat kolam semen atau terpal, namun kolam tanah merupakan kolam yang dapat menerima bibit halus. Anda dapat mulai dengan membuat kolam peternakan lele berukuran 5 kali 10 meter.
3. Pastikan perbandingan jumlah lele dengan kolam seimbang, tidak terlalu banyak atau sedikit. Idealnya, dalam satu kolam peternakan lele terdapat 100 hingga 120 ekor ikan per meter persegi.
4. Pastikan anda mengecek air kolam untuk memastikan tingkat keasamannya (PH) air sudah di antara 7 atau 8, yang merupakan tingkat PH ideal untuk lele. Gunakan alat pengecek PH agar yakin sebelum anda menuangkan bibit lele.
5. Buatlah bibit-bibit lele ‘terbiasa’ dengan kondisi air kolam anda sebelum benar-benar memasukkan mereka. Tuangkan bibit lele ke dalam jerigen berisi air dari kolam anda dan tunggu beberapa jam sebelum menuangkan mereka.
6. Jangan langsung memberi makan bibit lele segera setelah dituangkan ke kolam setidaknya setengah harian. Hal ini karena bibit lele bisa cepat mati atau rentan terhadap penyakit.

Sebagai tambahan, anda harus sudah memutuskan sejak awal apakah anda ingin membuka peternakan lele untuk pembibitan atau pembesaran.

Perbedaan jenis ini akan menentukan cara perawatan terutama pemberian pakan; peternak ikan lele untuk pembibitan harus menambah makanan ikan-ikannya dengan larva cacing sutra berumur 5 hari sementara peternak ikan lele untuk pembesaran cukup memberi makanan seperti potongan daging ayam dari bagian yang tidak terpakai untuk tambahan pakan berupa pelet.
Ingat ya jika anda tertarik untuk membuka peternakan lele ada hal yang harus diperhatikan yaitu ketika anda ingin memberikan makan bibit lele.
Selain yang sudah dijelaskan diatas, terkadang masih saja pemula yang tidak hati-hati ketika memberi makan bibit lele sehingga pertumbuhan ikan lele sangat lambat.
Terus kalau misalnya anda melihat airnya sudah bau harus segera diganti, ingat kotor dan bau itu berbeda, kalau air kolam kotor belum tentu bau, tapi kalo sudah bau harus diganti.
Cari ganti air kolam pada peternakan lele adalah bisa dikeluarkan airnya setengah kemudian diisi air yang baru atau bisa saja air kolam dikuras semua.
Dengan demikian usaha peternakan lele milik anda akan cepat berkembang karena biasanya dengan cara demikian 3 bulan saja sudah bisa panen


Usaha Pembenihan

  • Pastikan benih yang anda produksi ada pembelinya.
  • Pastikan indukan lele adalah jenis yang unggul dalam kwalitas maupun kwantitas dan akan memperoleh hasil yang maksimal apabila kita mengetahui bahwa indukan jantan adalah lebih tua usia nya minimal 1 minggu dari induk betina.
  • Jangan memijahkan indukan (jantan & betina) dari hasil indukan yang sama.
  • Kuasai tehnik pemijahan yang baik dan benar agar tidak gagal dalam memijah.
  • Kuasai tehnik pemeliharaan benih agar tidak gagal panen.
  • Kuasai tehnik perawatan indukan agar induk selalu siap memijah sesuai dengan kebiasaan dialam nya.
  • Pastikan  mudah memperoleh Cacing Sutera sebagai pakan awal benih, apabila mengalami kesulitan memperoleh cacing sutera dapat disiasati dengan menggunakan Fengli-0- yg diseduh dengan air hangat kemudian dibentuk bulat-bulat sebesar kelereng.
  • Jangan menjual benih yang pada sortir ke.1 berukuran dibawah 3-4 kepada pembudidaya pembesaran karena, benih ukuran tersebut akan sangat lambat pertumbuhannya sehingga membuat “kapok” untuk membeli benih  lagi kepada Anda. Agar tidak mubazir benih ukuran tersebut sebaiknya dijadikan pakan bagi ikan lele yang lebih besar (di-kanibal-kan) sehingga akan mengurangi biaya pakan. 

 
 Usaha Pembesaran/Lele konsumsi
  • Pastikan Lele Konsumsi anda ada yang membeli/menampung hasil produksi.
  • Usaha pembesaran/lele Konsumsi sebaiknya dimulai dari lele ukuran 9-12  karena akan lebih cepat dipanen.
  • Ciri-ciri lele ukuran 9-12 yang cepat besar memiliki kepala dan perut yang besar sehingga terlihat buntet. Sedangkan ciri-ciri lele yang lambat pertumbuhannya akan terlihat ramping.
  • Disarankan segmen/usaha pembesaran memiliki indukan sendiri minimal 1 set (8jantan+8betina) agar dapat diketahui benih yg berkualitas (KW.1 & KW.2) yang dipelihara krn lebih cepat masa pertumbuhannya dan dapat dipanen dalam waktu 100-120 hari.
  • Cukup 1.000 s/d 3.000 (panen lele konsumsi 100 s/d 300 kg) ekor benih unggul yang dipelihara, sedangkan sisanya jadikan sebagai pakan tambahan untuk benih yang unggul (di-kanibal-kan).
  • Benih beri pakan yang murah harganya namun baik kwalitasnya, pakan tambahan seperti tumbuhan Azolla sangat diperlukan karena dapat membantu pertumbuhan benih, mengurangi biaya pakan dan meningkatkan keuntungan.
 
Sumber : http://www.herdinbisnis.com/2011/12/tips-dan-trik-budidaya-lele.html

Artikel Terkait

0 komentar:

Posting Komentar

 
http://gg.gg/videobuatweb